Madiun, Beritajurnal.id - Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H atau 2025 M, Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Madiun kembali memperlihatkan kepedulian sosial melalui pendirian enam Posko Mudik Lebaran.
Posko-posko ini tersebar di titik-titik strategis wilayah Kabupaten Madiun, tidak hanya melayani pemudik, tetapi juga terbuka bagi masyarakat setempat yang membutuhkan bantuan.
Dimulai sejak 25 Maret 2025, posko mudik ini menjadi bagian dari tradisi tahunan GP Ansor dan Banser dalam mendukung kelancaran arus mudik sekaligus memberikan layanan kemanusiaan kepada masyarakat.
Dengan fasilitas yang disediakan, posko tersebut diharapkan dapat menjadi tempat beristirahat yang aman dan nyaman bagi pemudik yang melintasi jalur Mataraman Barat, terutama Eks-Karisidenan Madiun.
PC GP Ansor Kabupaten Madiun, diwakili oleh Ali Makhrus, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata kepeduliab kader Ansor-Banser kepada masyarakat, bangsa, dan umat.
“Tradisi mudik adalah momen penting yang tidak hanya bersifat kultural, tapi juga spiritual. Melalui posko mudik ini, kami ingin menghadirkan rasa aman, nyaman, dan kepedulian kepada para pemudik maupun masyarakat sekitar. Ini adalah bentuk khidmat kami, Ansor-Banser, untuk Indonesia yang lebih berdaya dan penuh kasih sayang,” ucap Ali, sapaan akrabnya.
Pada tahun ini, Banser Kabupaten Madiun mendirikan 5 posko mudik yang tersebar di jalur-jalur utama dan penghubung antar wilayah dengan arus mudik yang cukup tinggi. Berikut lokasi lengkapnya:
- Posko I: Exit Toll Dumpil Madiun, Kecamatan Madiun sebagai posko Induk dan pusat komando
- Posko II: Pasar Pagotan, Kecamatan Geger Posko Gabungan dengan Polres
- Posko III: Masjid Al Arifiyah Mejayan, Kecamatan Mejayan
- Posko IV: Pos Pantau Nglames, Kecamatan Madiun, ini juga gabungan dengan Polres.
- Pos V: Masjid Al-Istiqomah, Kecamatan Dolopo
“Masing-masing posko dikelola oleh PAC GP Ansor di kecamatan setempat dengan bantuan personel Banser, relawan kesehatan, dan kader NU lainnya. Posko buka 24 jam selama masa arus mudik dan balik, menyediakan layanan kesehatan dasar, takjil berbuka puasa, makanan gratis, tempat istirahat, hingga informasi dan pertolongan pertama,” pungkas Ali.
Setiap posko juga difungsikan sebagai pusat edukasi keselamatan mudik dan tempat mempererat solidaritas antarwarga. Menurut Dian Basuki, Kepala Sekretariat Markas (Kasetma), menekan, bahwa posko ini memberikan lebih dari sekadar layanan dasar, tetapi juga menciptakan suasana hangat dan bersahabat agi para pemudik.
“Di posko ini, pemudik dapat berhenti sejenak, memeriksa kondisi kesehatan, berbuka puasa dengan takjil gratis, atau menikmati makan malam sederhana. Kami ingin menghadirkan posko ini sebagai rumah singgah yang ramah dan hangat di tengah perjalanan panjang mereka,” tambahnya.
Tidak hanya melayani pemudik, posko mudik Banser ini juga terbuka bagi masyarakat lokal yang membutuhkan layanan kesehatan atau sekadar ingin bersilaturahmi dan menikmati makanan ringan gratis selama bulan Ramadan.
Sahabat Dian, juga menyoroti semangat gotong royong yang menjadi fondasi pendirian posko ini. “Seluruh pembiayaan dan logistik posko berasal dari swadaya kader, sumbangan masyarakat, serta kerja sama dengan berbagai pihak yang peduli terhadap isu sosial,” jelasnya.
Dengan tema “Mudik Aja Dulu,” Satkorcab Banser Madiun ingin memastikan bahwa perjalanan mudik bukan hanya tentang pulang ke kampung halaman, tetapi juga menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan penuh makna. GP Ansor Kabupaten Madiu mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keselamatan dan kebersamaan selama momentum lebaran.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tapi juga sebagai sahabat masyarakat dalam melewati hari-hari penting ini. Kami ingin semua pemudik bisa sampai ke kampung halaman dengan selamat dan penuh kebahagiaan,” tutup sahabat Dian. **