Beritajurnal.id

Pj Wali Kota Madiun, Tidak Ada Larangan Pasukan Paskibraka Berjilbab

Dalam acara pengukuhan Pj Wali Kota Madiun yakinkan tidak ada larangan pasukan Paskibraka berjilbab.
(foto saliem)

BERITA JURNAL, MADIUN - Pejabat (PJ) Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto, menjadi Inspektur upacara Pengukuhan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dalam rangka HUT ke - 79 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, Kamis (15/8/2024).


Eddy Supriyanto, dalam sambutanya mengatakan, pengukuhan Pasukan Paskibraka merupakan langkah penting dilakukan bagi para pelajar yang terpilih yang akan bertugas pada upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2024.


"Telah kita kukuhkan putra putri terbaik Kota Madiun yang akan melakukan tugas mulia pengibaran dan parade penurunan bendera pusaka pada peringatan HUT Ke - 79 Republik Indonesia," kata Eddy Supriyanto.


Pj Wali Kota Madiun menyebutkan, Pasukan Paskibraka yang akan membawa duplikat bendera pusaka tersebut berasal dari pelajar SMA /SMK terbaik yang lolos seleksi dan sudah menjalani pelatihan yang sangat ketat.


"Mereka tidak hanya sebatas sebagai pengebar bendera tetapi memiliki masa depan penerima estafet dari pimpinan menuju Indonesia Emas Tahun 2045," ujarnya.


Dia, menyebutkan yang bakal dikibarkan pasukan Paskibraka pada upacara HUT Ke - 79 di Kota Madiun, merupakan duplikat bendera pusaka yang diterima langsung Pj Wali Kota Madiun dari Badan Pembina Idiologi Pancasila (BPIP) yang diberikan secara serentak kepada seluruh kepala daerah.


"Mudah mudahan pelaksanaan upacara nanti berjalan lancar baik pada pengibaran maupun pada saat parade senja penurunan bendera pusaka," ungkap Eddy Supriyanto.


Pada HUT RI kali ini, pukul 10.00 WIB seluruh daerah akan mengikuti jalanya upacara secara visual dari Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Istana Negara, dan tidak melaksanakan detik detik Proklamasi seperti tahun tahun sesudahnya.


Sementara menyinggung tentang gaduh pasukan Paskibraka tidak diperbolehkan mengenakan jilbab, Eddy Supriyanto menjelaskan dirinya terlibat dalam rekrutmen dan penyeleksi calon anggota Paskibraka di tingkat daerah maupun Provinsi yang dikirim pada HUT RI tahun ini.


"Jadi saya jamin di Provinsi Jawa Timur tidak ada  paksaan bagi pasukan Paskibraka untuk mengenakan atau melarang memakai jilbab. Itu adalah hak dari masing masing dari anak anak kita yang harus dihormati," tandasnya.(lem)

Lebih baru Lebih lama