Beritajurnal.id - Meski mengalami kesulitan pemetaan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih, akhirnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) berhasil menyelesaikan kendala tersebut hanya dalam kurun waktu dua Minggu.
Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Ngawi, Putra Adi Wibowo, mengatakan KPU menargetkan satu panitia Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) mampu mencatat 20 pemilih.
"Beberapa kesulitanya yang terjadi dilapangan yakni, pemilih tidak ada dirumah saat petugas datang, pemilih sudah tidak tinggal sesuai alamat atau pindah, pemilih sudah meninggal dan penempatan TPS yang salah," ujar Putra Adi Wibowo, Selasa (9/7/2024).
Menurutnya, di Kabupaten Ngawi ada sekitar 2.537 petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) yang melakukan pendataan kepada 702.126 pemilih yang tercatat di daftar pemilih. Setiap hari petugas Pantarlih terus bergerak serentak melakukan akurasi data pemilih.
"KPU menargetkan dalam satu hari satu petugas Pantarlih mampu mencatat 20 pemilih. Dengan sistem ini Coklit data pemilih mampu terselesaikan hanya dalam kurun waktu dua Minggu," ujarnya.
Menurutnya, 18 Kecamatan dari 19 jumlah Kecamatan di Kabupaten Ngawi sudah selesai 100%. Namun begitu petugas Pantarlih harus tetap bekerja dan progres harus tetap berjalan sehingga Coklit Data Pemilih selesai 100% tepat waktu.
"Saat ini petugas Pantarlih terus bergerak secara door to door setiap hari. Data yang masuk sudah mencapai 702.114 dari 702.126 pemilih. Sedangkan bagi pemilih yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS) harus ada bukti," pungkas Koordinator Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.(yor)