Beritajurnal.id

Rembuk Stunting Kabupaten Madiun 2024 Jumlah Stunting Turun Hingga 7,33 Persen

Pejabat Sekda Kabuoaten Madiun menerima CSR penanganan pengentasan Stunting dan TBC.

Beritajurnal.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun mengapresiasi atas komitmen atas sinergi tim percepatan pengentasan Stunting sehingga prevalensi Stunting di Kabupaten Madiun berada di angka 2.514 anak Stunting sesuai hitungan bulan timbang bulan Februari 2024 atau turun hingga 7,33 persen di banding tahun 2023.


Hal tersebut disampaikan pejabat bupati Kabupaten Madiun yang dibacakan Sodik Hery Purnomo, bahwa angka 7,33 persen sudah berada dibawah target nasional sebesar 9,5 persen. Pemkab Madiun mengalokasikan anggaran sebesar 1,9 miliar di Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk penanganan Stunting.


"Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen antar OPD mensinergikan program kegiatan dan bekerjasama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) mensinergikan bantuan yang akan disampaikan," ujar Sodik Hery Purnomo, Kamis (7/3/2024).


Menurutnya, upaya penurunan kasus Stunting di Kabupaten Madiun juga akan dianggarkan dari Alokasi Dana Desa (ADD) yang alokasinya untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) atau tambahan asupan gizi untuk balita atau anak Stunting pada setiap bulan timbang sesuai dengan hasil audit.


"Nilai perdesa di Kabupaten Madiun sesuai dengan audit atau jumlah kasus Stunting di masing masing desa. Kita menganggarkan bantuan PMT ini diberikan sehari tiga kali. Juga ada bantuan dari pihak ketiga atau CSR yang turut memberikan dukungan penekanan kasus Stunting," kata Pj Sekda Kabupaten Madiun.


Sementara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Agung Tri Widodo, mengungkapkan untuk memaksimalkan kunjungan balita tiap bulan pada Minggu ke dua bisa mencapai 95 persen, petugas dari Puskesmas akan mengunjungi kerumah rumah penduduk yang belum bisa melakukan bulan timbang.


Penandatangan komitmen bersama pengentasan Stunting Kabupaten Madiun Tahun 2024 di Pendopo Mudagraha

"Petugas juga akan melakukan sensus hingga mencapai 100 persen. Sehingga tidak ada lagi data Stunting terabaikan, dan akan selalu dimaksimalkan," ungkap Agung Tri Widodo.


Agung, mengakui dengan keterlibatan pihak ketiga atau CSR perusahaan sangat mendukung penanganan Stunting terkait pemberian PMT dan pemberian Pangan Untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK). Di Kabupaten Madiun untuk akurasi data juga didukung dengan yang disebut alat Antrometri.


"Kita melibatkan lintas OPD terkait dan pelatihan kader gizi minimal dua kader setiap desa untuk membantu memantau dan menangani kasus Stunting di masing masing desa dibawah pengawasan Puskesmas," ujarnya.


Lebih lanjut Kadinkes Kabupaten Madiun menyampaikan, keterlibatan lintas OPD, CSR perusahaan, serta pelatihan kader gizi di masing masing desa merupakan inovasi Kabupaten Madiun dalam rangka menekan angka kasus Stunting dan pencapaian target jumlah anak Stunting tahun 2024.


Pada kegiatan Rembuk Stunting di Pendopo Muda Graha, Kamis 7 Maret 2024 dibuka oleh pejabat Sekda Kabupaten Madiun dan dihadiri oleh Forkopimda, Kepala DP2KBP3A, kabupaten Madiun, Direksi Forum CSR, Pimpinan BUMN dan BUMD, TNI, Polri, unsur perangkat desa, dan Kader Gizi.


Dalam kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan dana CSR  untuk penanganan pengentasan Stunting untuk 20 desa di 4 Kecamatan di Kabupaten Madiun dari PT Jasa Marga Ngawi Kertoso Kediri dan penyerahan bantuan Program Penanganan Stunting dan TBC 2024 dari PT INKA, serta penandatanganan komitmen bersama bersama penurunan Stunting terintegrasi.(lem)

Lebih baru Lebih lama