Beritajurnal.id

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ingatkan Kepala Sekolah dan Guru ; Jangan Menerapkan Kurikulum Media Sosial

Pemotongan pita peresmian gedung SD, TK ABA UMP oleh Haedar Nashir


Beritajurnal.id - Lanjutkan kepeloporan ‘Aisyiyah sebagai pendiri Taman Kanak-kanak pertama di Indonesia, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir meresmikan Gedung SD dan TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), jalan Raden Patah No.25, Ledug Lor, Desa Ledug, Kabupaten Banyumas, Kamis (8/6/2023).


Gedung baru SD dan TK ABA UMP dengan luas 100 meter persegi dan tinggi 6 lantai ini dilengkapi keamanan untuk memberikan kenyamanan bagi peserta didik dan kepercayaan wali murid. Bangunan megah dengan desain yang futuristik tinggi menjulang menelan biaya hingga Rp. 60 miliar.


"Ini merupakan gambaran keinginan untuk melahirkan kader unggul dan memiliki pengetahuan menjulang," kata Rektor UMP, Jebul Suroso, saat memberikan sambutan peresmian gedung Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) Universitas Muhammadiyah Purwokerto.


Menurutnya, desain bangunan yang futuristik sekaligus bertujuan membangun kebiasaan interaksi sejak dini dengan teknologi bagi peserta didik dengan melengkapi tangga jalan atau lift dan sarana pra sarana yang masih jarang ditemukan di SD maupun TK lain.


“Lahan bermain juga sudah tersedia, dengan menerapkan keamanan yang lengkap yang bekerja sama dengan Pemerintah Desa Ledug. Di sisi lain, dari sini juga akan lahir kader yang berwawasan global.” Ungkapnya.


Sementara Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir memberikan apresiasi program UMP yang mendirikan gedung SD dan TK ABA dengan inovasi pendidikan yang nyaman dan berteknologi yang saat ini masih jarang ditemukan di lembaga lainya.


"UMP wajib melanjutkan kepeloporan sebagai perintis dan survive dengan berbagai tantangan di era sekarang. perlu di ketahui saat ini telah hadir kurang lebih 20 ribu di seluruh Indonesia bahkan di luar negeri," ujar Haedar Nashir.


Menyoroti kurikulum belajar, Haedar berharap TK ABA menempatkan anak-anak sebagaimana mestinya. Jangan menerapkan kurikulum untuk orang dewasa bagi TK ABA. Menurutnya, pada tahap ini pendidikan yang dikedepankan adalah humanis, dan tidak menekankan pendidikan agama yang dogmatis.


“Termasuk jangan juga diajari lagu-lagu untuk orang tua, lagu Allahu Akbar karya Buya Hamka itu untuk orang tua. Karena konteks dan pesannya lain,” tuturnya.


Untuk mengakselerasi pendidikan di TK ABA diperlukan langkah nyata, mulai dari Kepala Sekolah sampai dengan guru-gurunya. Dan supaya tidak mengikuti pola pendidikan populer dari media sosial, pendidik di lingkungan Persyarikatan diharapkan untuk memiliki kekuatan dalam membaca, baik itu teks maupun konteks atau realitas.


Lembaga pendidikan Persyarikatan Muhammadiyah tanpa terkecuali, diharapkan menerapkan pendidikan holistik untuk mencetak peserta didik dengan kecerdasan integratif. Bukan hanya unggul kecerdasan spirtualnya, tetapi juga emosial, intelektual dan lain sebagainya.(red)

Lebih baru Lebih lama