Surabaya, Beritajurnal - Momentum Hari Raya Idul Fitri 1444H Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberikan insentif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yakni, berupa pembebasan sanksi administratif PKB dan BBNKB hingga bebas PKB progresif.
Tak hanya itu, kabar gembira bagi wajib pajak di Jawa Timur juga dapat menikmati fasilitas berupa pembebasan Bea Balik Nama (BBN) II dan seterusnya.
Khofifah mengatakan, pemutihan pajak ini akan dilakukan selama 120 hari terhitung mulai tanggal 14 April - 14 Juli tahun 2023. Kebijakan ini berdasarkan pada Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/176/KPTS/013/2023 tentang Pembebasan Pajak Daerah Provinsi Jawa Timur.
"Pembebasan sanksi administratif atau pemutihan ini diharapkan dapat meringankan beban bagi masyarakat terutama menjelang hari raya Idul Fitri," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (14/4/2023).
Gubernur Khofifah menyampaikan, pembebasan sanksi pajak kendaraan ini dilakukan juga untuk mendorong tingkat kesadaran wajib pajak di Jatim. Termasuk dalam mendorong balik nama kendaraan agar diperoleh kesesuaian kendaraan dengan pemilik kendaraan.
"Mari kita memanfaatkan momentum ini untuk berbondong-bondong membayarkan pajak kendaraan bermotornya melalui berbagai layanan milik Bapenda (Badan Pendapatan Daerah) Jatim," ujar Khofifah.
Lebih lanjut Gurbernur Jawa Timur menjelaskan kebijakan ini akan mendorong seluruh wajib pajak domisili Jawa Timur yang memiliki kendaraan diluar Jatim untuk segera melaksanakan balik nama, sehingga diperoleh kesesuaian kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor.
"Kami akan berupaya untuk meningkatkan akurasi database kendaraan bermotor dan menjamin kepastian hak kepemilikan kendaraan bermotor," jelasnya.
Diharapkan, lewat pemutihan pajak ini dapat terwujud sekaligus tercipta tertib administrasi pemungutan pajak daerah yang tercermin dalam berkurangnya potensi jumlah tunggakan pajak di Jawa Timur.
Menurutnya, pembebasan bagi wajib pajak tersebut dapat meningkatkan akurasi data kepemilikan kendaraan bermotor di Jawa Timur. Berdasarkan hasil pendataan dan laporan wajib pajak masih terdapat objek pajak yang mengalami peralihan hak kepemilikan namun belum dilakukan Balik Nama Kendaraan.
"Semoga lewat kebijakan pembebasan pajak daerah ini, akan memberikan manfaat dan meringankan beban masyarakat terutama menyambut Hari Raya Lebaran tahun ini kendaraan yang dimliki sah atau legal secara administrasi," tuturnya.
Gubernur Jawa Timur berpendapat melalui pemutihan ini, diprediksi insentif yang akan diberikan selama kebijakan ini berlangsung sebesar Rp.153.851.712.599,00 dengan potensi penerimaan PKB sebesar Rp.907.553.479.457,00.
"Untuk warga Jawa Timur, mari kita manfaatkan program ini sehingga kedepan akan mempermudah wajib pajak melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor," pungkasnya. (Red)